Untitled.

Mera
2 min readJun 15, 2023

Untuk kamu, semoga sampai.

Mungkin kita sama-sama menyadari apa yang kita lakukan di hari lalu adalah sebuah kesalahan, sebuah hubungan yang seharusnya tidak melebihi garis takdir yang telah ditentukan.

Aku sadar, tentang hubungan tidak akan pernah sesederhana itu, apa yang terucap diantara kita kukira hanya sebuah guyonan semata. Entah memang aku yang lebih dulu pergi atau kamu yang perlahan menjauh dan hilang dari atensi.

Pesan-pesan yang kamu tulis masih aku simpan dengan sepenuh hati, cerita kamu yang selalu menggebu-gebu masih apik terukir di relung ini, aku bahkan tak ingin menghilangkan satu saja kenangan, setiap kata, setiap ucap, kamu tetap sosok yang paling ku damba.

Kakak, panggilan itu selalu terputar, merinci setiap kejadian, tidak ada yang harus disesali dari kehilangan kamu, meski terkadang ingin sekali mengetuk pesan untuk sekadar mengucap “hai, apa kabar?” Namun, kamu harus hidup lebih baik dari sebelumnya, mungkin sesekali aku akan mengingat kamu untuk merindu, untuk aku kenang, namun tidak untuk kita ulang.

Kita sudah kembali pada apa yang seharusnya, kamu menyukai lain orang adalah sesuatu yang menyenangkan saat aku dengar kabarnya, sekarang kita sama-sama dua orang dewasa, sangat lucu jika saat ini kita masih terjebak di cerita yang sama, atau mungkin hanya aku saja? Untuk itu, lebih baik kita kembali, kembali tak saling mengenali satu sama lain, semuanya harus ditinggalkan tanpa sisa, tanpa ada rasa, pada mulanya pun kita hanya sekadar teman, teman baik.

--

--

Mera
Mera

Written by Mera

Sedikit ruang untuk berbicara.

No responses yet