Celah rindu yang membiru
Memelukku bagai naungan angan
Tiada hari tanpa kupu-kupu yang datang menyerang bagai tentara perang
Tersungkur aku
Terjatuh berdarah-darah
Merah merona tampak rasa
Ditemani semburat hangat yang mencuat
Kuingat peluk rindumu yang sendu
Kuingat suara hangatmu yang mendayu-dayu
Lama sudah
Lebih dari sewindu ku menunda rindu
Menopang segala resah dan gelisah diatas bahuku yang rapuh penuh pilu
Kamu tak lain bagaikan bintang terang
Tenggelam saat malam menjemput terang
Kelu, bibirku mendadak bisu
Kamu datang ditandu bersama tubuhmu yang biru kaku
Tak ada celah lagi untuk menitip rindu
Kenangan tua, semuanya hilang sirna
Tentangku yang telah kehilangan rumah