Sebelumnya aku tak pernah ada dalam ribuan pertanyaan yang menyerang, selalu dengar dari kata orang ‘katanya’ tentang hubungan.
Dulu aku kira hubungan yang orang sebut cinta itu hanya gurauan semata, nyatanya kok jelas ada, ya?
Tanpa aku kira, malam-malam yang kita habiskan lewat obrolan tak guna dari seberang ke seberang itu adalah hal baru untukku.
Tanpa aku kira, setiap kata yang menghiasi ruang obrolan kita adalah hal menyenangkan yang selalu aku tunggu.
Tanpa aku kira, kita sudah melalui banyak perjalanan jauh hingga di tengah-tengah lautan cita.
Dulu, yang kita semat dalam obrolan adalah seputar tugas dan umpatan jika kesal dengan orang.
Tanpa sadar, hari-hari berlalu dan kini yang muncul selalu mimpi, dan itu terus tumbuh menyusun untaian masa depan. Sungguh, itu begitu menyenangkan.
Tanpa sadar, aku juga ikut mengenyam asa dan berharap ikut tenggelam dalam potret bahagia yang kita bayangkan.
Tanpa sadar, ternyata jawaban dari pertanyaan yang aku cari ada di depan, selalu mengiringi, tak pernah ingkar pergi, bahkan ketika aku memaksa kamu untuk pergi, kamu tetap di sini, katanya, “Bakal terus aku temani.”
Sekarang, kita bisa mulai menggenggam tangan untuk berdoa dan menjemput harapan.
Karena, entah sampai kapan takdir membawa masa pada kita.
Entah berhenti di tengah jalan, atau sampai tua duduk bersama menunggu pergi dibawa mati.