Berulang, terus saja hingga bercabang. Pikiranku terbagi, ragaku sudah lelah menuruti, pun hati yang tak kunjung berhenti meminta mati.
Lelah sungguh, aku sudah tak sanggup berjuang lagi untuk kesekian kali, lagi dan lagi untuk hal yang sama.
Bukan salahku, bukan salah mereka, dan bukan juga salah Tuhan. Takdir berjalan semestinya, hidup tetap berjalan seperti apa yang telah disuratkan. Namun bolehkah sedikit mengeluh? Sedikit mengadu, jika pada dasarnya manusia punya lelah.
Bolehkah beri kami potret bahagia sedikit saja?
Aku benci berada dititik ini, aku benci dimana harus memilih, aku benci dimana hati tak pernah sejalan dengan logika.
Ruangku sempit, udara yang ku raup tak cukup untukku tetap bernafas, kakiku sudah berjalan gontai, pikiranku kalut, pandanganku gelap, sudah jelas ku hilang arah.
Silahkan saja ambil apa yang tersisa.
— Mera, 2022.
