Di balik jingga.

Mera
1 min readOct 18, 2022

Di balik semburat jingga, seorang pria ringkih tengah berdiri dengan baret kuning menyalanya. Di tengah keramaian hiruk pikuk perkotaan, di tengah langit senja yang sedang menyala terang.

Pada dirinya dan pada senja, ia mendeklarasikan jika ia sedang jatuh cinta.

Dia seorang Huang. Dia pengamat, dia pendengar yang baik, dan dia dapat membuat siapapun jatuh cinta padanya, pada parasnya, pada suaranya, dan pada tingkah lakunya.

Biar ku beri tau satu hal, dia itu luar biasa.

Beribu kali disakiti, beribu kali dicaci maki, ribuan duri yang menyelami diri, dia tetap berdiri. Berdiri pada kakinya yang kuat menopang tubuhnya yang rapuh.

Biar ku beri tau hal lainnya.

Dia itu segalanya, apa yang tersemat pada dirinya adalah penyembuh luka.

Aku adalah orang kesekian yang menjadikan dia alasan untuk tetap bertahan.

Aku menjadikan dia harapan disaat gelap menenggelamkan terang.

Dia itu luar biasa.

Kami tak pernah bertemu muka, apalagi bertegur sapa, tapi ku jadikan dia tempat singgah yang sungguh disaat ku terluka.

Ingin ku mengikis jarak antara aku dan dia, ingin ku ukir namanya pada setiap kertas yang ada, selalu ingin seperti itu, tapi tak bisa. Kami tak sama, jauh sekali berbeda.

--

--

Mera
Mera

Written by Mera

Sedikit ruang untuk berbicara.

No responses yet